Rabu, 15 Januari 2014

Sya'ir Imam Syafi'i (Wasiat Terakhir)


إلـيــك إلـــه الـخـلـق أرفــــع رغـبـتــي
Kupersembahkan (rintihan) kepadaMu Tuhan sekalian makhluk akan harapanku
وإن كـنـتُ يــا ذا الـمــن والـجــود مـجـرمـا
Sekalipun aku seorang yang berdosa wahai yang Maha Pemberi dan Maha Pemurah
ولـمــا قـســا قـلـبـي وضـاقــت مـذاهـبــي
Bilamana keras hatiku dan terasa sempit perjalananku
جـعـلـت الـرجــا مـنــي لـعـفـوك سـلـمــا
Kujadikan rayuan (rintihan) daripadaku sebagai jalan untuk mengharapkan keampunanMu
فـمـا زلــتَ ذا عـفـو عــن الـذنـب لــم تـزل
Bilamana Engkau yang memiliki keampunan menghapuskan dosa yang berterusan ini
تــجــود و تـعــفــو مــنـــة وتـكــرمــا
KurniaanMu dan keampunanMu adalah merupakan rahmat dan kemuliaan
ألــســت الــــذي غـذيـتـنـي وهـديـتـنــي
Bukankah Engkau yang memberi aku makan serta hidayah kepadaku
ولا زلــــت مـنـانــا عــلـــيّ ومـنـعـمــا
Dan janganlah Engkau hapuskan kurniaan anugerah dan ni'mat itu kepadaku (walaupun aku seorang yang sentiasa berdosa)
عـسـى مــن لــه الإحـســان يـغـفـر زلـتــي
Semoga orang yang memiliki ihsan mengampunkan kesalahanku
ويـسـتــر أوزاري ومــــا قــــد تـقــدمــا
Dan menutup dosa-dosaku serta setiap perkara yang telah lalu
فــإن تـعـف عـنــي تـعــف عـــن مـتـمـرد
Sekiranya Engkau ampunkan aku, ampunkan dari kederhakaan
ظــلــوم غــشــوم لا يــزايـــل مـأتــمــا
kezaliman, penganiayaan yang tak akan terhapus di hari berhimpun kesedihan
و إن تنـتـقـم مــنــي فـلـســت بــآيــس
Namun jika Engkau membalas siksa terhadapku, aku tidak akan berputus asa
ولـــو أدخـلــوا نـفـسـي بـجــرم جـهـنـمـا
Sekalipun dosa-dosaku itu akan memasukkan diriku ke dalam neraka
فصيـحـا إذا مــا كــان فـــي ذكـــر ربـــه
Dia adalah seorang yang fasih ketika menyebut/mengingati Rabbnya
وفيما سواه في الورى كان أعجما
Dan bilamana dia bersama selain tuhannya di dunia ini dia membisu
يـقــول: حبـيـبـي أنـــت سـؤلــي وبغـيـتـي
Dia (Rasulullah SAW) berkata: Kekasihku, Engkaulah tempatku meminta dan berharap
كـفــى بـــك للـراجـيـن ســـؤلا ومـغـنـمـا
Cukuplah Engkau bagi yang berharap sebagai tempat bergantung dan memohon
أصـــــون ودادي أن يـدنــســه الـــهـــوى 
 Ku pelihara kasihku yang dicemari nafsu
وأحــفــظ عــهــد الــحـــب أن يـتـثـلـمـا
Dan ku jaga janji kasih yang telah tercalar
فـفـي يقظـتـي شــوق وفــي غـفـوتـي مـنــى
Di saat ku jaga, aku rindu, dan di saat ku lelap aku berharap
تــلاحــق خــطــوي نــشــوة وتـرنــمــا
Mengiringi langkahku dengan penuh semangat dan berulang
فـجـرمـي عـظـيـم مـــن قـديــم وحــــادث
Sesungguhnya dosaku adalah besar sejak dulu dan kini
وعـفــوك يـأتــي الـعـبـد أعـلــى وأجـسـمـا
Namun (ku tahu) keampunanmu yang mendatangi hamba adalah lebih besar (agung) dan lebih mulia

Jumat, 10 Januari 2014

Antara Diriku dan Dirimu


Aku adalah diriku
Kamu adalah dirimu
Ku tak akan menjadi dirimu
Karena ku tahu diriku bukan dirimu
Kamu pun juga tak akan menjadi diriku
Karena kamu tahu dirimu bukan diriku

Mutiara Harapan


Wahai para pejuang suci Allah...
Ku tak tahu mulai darimana ku harus belajar
Belajar untuk membuka tabir misteri ini
Belajar untuk mensyukuri semua keagungan-Nya ini
Lika-Liku perjuangan yang semakin hari semakin terjal
membuat hatiku tergoncang, pikiranku bergejolak
Tapi...aku tak ingin...
Tak ingin merasakan keguncangan hatiku
Tak ingin merasakan gejolaknya pikiranku
Aku ingin membasmi semua ini
Semata-mata ku hanya menginginkan menjadi kekasih-Nya
Tuk tenggelam menjadi kesatuan bersama cinta-Nya

 

Sya'ir Imam Ghozali (Petuah-Petuah)


"Jika mau  mengikut petunjuk para imam, kuatkanlah dirimu, sanggup menerima segala musibah dengan hati yang sabar di kala menghadapi setiap kegetiran.
Dan hati yang sabar terdampar di dalam dada, lisan dikunci, matamu dikendalikan, rahsiamu disembunyikan, hanya Allah SWT yang melihatnya dan janganlah orang mengenal siapa kamu.
Tutuplah pintu, senyumlah, perut terasa lapar, hatimu luka, perniagaan lengang, pangkatmu tenggelam, kebaikanmu tersohor dan setiap hari menelan kepahitan akibat zaman dan kawan, sedangkan hatimu tetap patuh.
Siang, kamu sibukkan diri dengan mengislahkan orang tanpa mengungkit. Malam, kamu merindui Tuhanmu, senyap dalam pandangan.
Ambillah kesempatan malam itu. Jadikanlah ia jalan dan persiapan untuk hari Qiamat yang hanya amat sedikit mencarinya."

Sya'ir Imam Ghozali (Wasiat Terakhir)


Katakanlah kepada teman-temanku, saat mereka melihatku mati.
Mencucurkan air mata padaku, berduka cita atas dalam duka.
Jangan percaya, mayat yang kau lihat adalah aku.
Dengan Nama Allah, kukatakan kepadamu, mayat itu bukan aku.
Aku adalah Ruh, badan ini tidak ada apa-apanya, cuma daging.
Jasad itu, tempat tinggal pakaian sementaraku.

Aku adalah pusaka, dan badan ini hanya kulit penjaga.
Dihiasi debu, melayaniku sebagai tempat keramat.
Akulah mutiara, yang ditinggalkan kulit di padang pasir.
Akulah narapidana, yang menghabiskan waktu dalam duka.
Akulah burung, dan jasad ini adalah sangkarku.
Tatkala aku bebas terbang, ada bekas ku tinggalkan.
Segala puji bagi Tuhan, yang telah melepaskanku, bebas.
Ia persiapkan tampatku, di surga tertinggi.

Hari ini aku mati, setelah aku hidup di tengah-tengahmu.
Kini aku hidup dalam kebenaran, dengan kafan yang terbuang.
Hari ini aku dapat berbicara dengan orang suci di atas sana.
Sekarang tanpa penghalang aku berhadapan melihat Tuhan.
Aku melihat lembaran, dan disitu ku baca isinya.
Semuanyan ada padanya, yang hilang, sedang dan akan terjadi.

Biarkan rumahku hancur, letakkan sangkarku di atas tanah.
Lemparkanlah jasad, sebagai bukti, tidak lebih dari pada itu.
Lepaskan jubahku, karena itu hanyalah pekaian luarku.
Tempatkan semuanya di kuburan, biarkan, agar terlupakan.
Aku telah melalui jalanku, kau akan menyusul kemudian.
Tempat tinggalmu bukan tempat tinggalku.

Jangan kau kira, mati adalah mati, bukan, tetap hidup.
Hidup yang melampaui semua yang di impikan disini.
Selagi di dunia, kita hanya bisa tidur
Mati, lebih dari sekedar tidur, ialah tidur yang dipanjangkan.
Jangan takut saat mati menghampiri mendekatimu.
Mati hanyalah suatu awal menuju rumah yang di berkati.

Pujilah kelembutan-Nya dan datanglah jangan takut.
Apa yang ku alami, akan kau alami.
Sepengetahuanku, engkau juga seperti aku.
Seluruh jiwa manusia berasal dari Tuhan.
Raga mereka semuanya tersusun serupa.
Baik dan buruk, bergembiralah sekarang.
Semoga kedamaian Tuhan dan kesenangan abadi menyertaimu

Sya'ir Cinta Jalaluddin Rumi


Cinta mengubah kepahitan menjadi manis
tanah dan tembaga menjadi emas
yang keruh menjadi jernih
si pesakitan menjadi sembuh
penjara menjadi taman
derita menjadi nikmat
kekerasan menjadi kasih sayang
Cintalah yang telah melunakkan besi
mencairkan batu
membangkitkan yang mati
meniupkan kehidupan pada jasad tak bernyawa
mengangkat hamba menjadi sang majikan
Cinta bagaikan sayap
dengannya manusia terbang di angkasa
menggerakkan ikan menuju jala sang nelayan
menghantar si kaya meraih bintang di langit ketujuh
Cinta berjalan di gunung
maka gunungpun bergoyang menari
Cinta itu kekayaan sejati
takkan bersatu dengannya
singgasana raja dan sultan
siapa yang telah mencicipi
takkan ada lagi anggur yang melebihi
Cinta adalah raja diraja
kekuasaan rajapun bersujud di hadapannya
sultan dan khalifah menjadi budaknya
Cinta bagaikan penyakit tanpa obat
setiap penderita meminta ditambahkan penderitaannya
dengan suka cita mereka berharap
kepedihan dan derita dilipatgandakan
Takkan ada minuman di dunia
yang manisnya melebihi racun ini
Takkan ada lagi kesehatan di dunia
yang lebih baik dari penyakit ini
Cinta memanglah penyakit
tetapi, penyakit yang menyembuhkan semua penyakit
siapa saja yang pernah mengidapnya
takkan pernah lagi menderita penyakit lain
Cinta adalah warisan Sang Adam
sedangkan kecerdikan itu barang dagangan syetan
tempat si cerdik dan bijaksana bersandar pada jiwa dan akalnya
Cinta berarti penyerahan dri
karena akal bagaikan seorang perenang
yang terkadang sampai ke tepian
sering juga tenggelam di tengah jalan
Tak sebanding dengan Cinta ini
ibarat bahtera Nuh yang terselamatkan
Tidak setiap kita berhak dicintai
karena syarat dicintai adalah akhlak dan keutamaan
namun ambil bagianmu sebagai pecinta dan nikmatillah
Jika dirimu tidak menjadi yang dicintai
maka jadilah yang mencintai
Jika dirimu tidak beruntung menjadi Yusuf
tak ada halangan bagimu menjadi Ya’kub

Sya'ir Abu Nawas




إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ# وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim


فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar


ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan


وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya


َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu


فَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ # فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni,
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?
­­
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogroll

Blogger news

jadwal-sholat

Diberdayakan oleh Blogger.

Template by:
Free Blog Templates